Kau
membuta.
Menyingkap
kain meretas benang.
Menyelinap
di antara dua tungkai.
Mengangkang
tidak.
Jelang
detik mengejar menit.
Mata
liarmu menjalang kian.
Binal
jemarimu terlusuri ruas demi ruas datangi tubuhku.
Lunglai
lemas tiada asa.
Pasrah
tak lepas.
Desah
erang hasratmu.
Mari berkamuflase,
sayang.
Ah,
kumanjakan desah perempuanku.
Lembut
menjamu bibirmu basah merona.
Liar
gemulai sambut birahimu.
Terjerat
perangkap.
Perlahan
membunuh dala-dalam.
Menikam
kelaminmu yang tak seberapa.
Terkikik
terpingkal jiwa.
Kemudian
terkapar kau mati.
Jelang
kelam mengejar fajar.
Mata
liarmu membusuk kian.
Binal
jemarimu terkulai buku demi buku tinggalkan tubuhku.
21
Juni 2013
*Puisi kelima yang dimuat dalam #AntologiPuisiDeruMerapi
No comments:
Post a Comment