Alangkah Senangnya Hatiku.

Bonjour!
Ca fait long temps no see.. :) How do you do everybody! Sudah lama tak cuap-cuap, bingung juga mau nulis apa. Hm, kali ini mau sharing tulisan yang kemarin sempat terbit bareng temen-temen Sanggar Seniman Muda yang sempat ngajak partisipasi penulisan puisi. Beberapa waktu lalu, kebetulan di rumah lagi sibuk persiapan lebaran,saya ribet ngecat pintu kamar eh tiba-tiba dikabarin temen yang ngajak kolaborasi itu. #‎AntologiPuisiDeruMerapi ternyata beneran terbit! Kaget seneng, bisa nulis bareng dengan Oei Hong Djien. Wow!

Suka sekali dengan kutipan yang tercetak di bagian depan sampul buku, "Jangan Mati Tua Di Usia Muda, Matilah Muda di Usia Tua." Semangat, itu kata yang terlintas dalam benak ketika membaca kemudian menilik lebih dalam makna kalimat itu. Coba meraba makna dasar yang tak berbatas. Dan, hematnya ketika kau mati muda, bila darahmu menggumpal dan menua tanpa bebas beraksi, kau tak beda dengan daging yang hanya berharap napas panjang. Dan ketika senja datang, seakan terkelabui bahwa esok kau menjadi bangkai. Sia-sia. Lebih-lebih jika itu seumur hayatmu, coba pikir? :) Sebaliknya, ketika usia mampu kau retas kerentanannya akan khilaf dan segala kebusukan yang bersebrang dengan murni jiwa kemudian kau rajut menjadi kawan sedarah, merdekalah jiwa--berkelana dan pengabdian semesta pun menelangsa bijaksana. Intinya, mati berarti, gitu loh kawan :p

Dan intinya saya senang sekali sudah bisa berpartisipasi dalam sastra Indonesia walau hanya sedikit menyumbang. Terima kasih sekali kawan! ‪#‎SalamSastra

Penampakan beberapa karya yang dimuat di buku tersebut.Check it out, dude! :)

Puisi #1

Puisi #2

Puisi #3 dan #4

Puisi #4

Cover #AntologiPuisiDeruMerapi :)