Pujanggaku, jangan kau kuras kata-kata itu..
Biarkan ia tumbuh bersama asa.
Menggeliat pasti dalam doa.
Menderu jaman pada rasa.
Hati bicara bernas melupa jangan.
Sebab Tuhan masih pantas dipuja.
Karena semesta tetap mendamba kasihmu.
Hidupkan mereka yg sekarat.
Yang terpapas bak tulang yg membusuk.
Anyir.
Tajam.
Menyatu pada tanahmu.
Tanahku.
Tanah Tuhan.
Tanah alam.
Dan, pujanggaku.
Lepaskan pula pandanganmu pada biru langit.
Sebab di sana kau mampu berkaca, tubuh hanyalah titipan yg terpinjam.
Napas hanyalah utang yang tak berbayar.
Jadi, pujanggaku, tersenyum dan berjuanglah atas kakimu.
Sucikan segala yg ada.
Sebab sudah barang tentu, Tuhan tak ragu akan kasihmu.
Lalu, pujanggaku, berlarilah kepadanya.
Dan ajak aku ke mana..
Bertemu Dia.
*13 Agustus 2013, di tulis ketika bangun tidur dan belum benar-benar membuka mata. Membalas racauan pujanggaku. :)
No comments:
Post a Comment